Google Telat Bayar Pengembang App Android
19 Maret 2012, 14:05:27 Dilihat: 312x

Sejumlah pengembang aplikasi untuk sistem operasi Android mengeluhkan telatnya pembayaran yang dilakukan Google. Para pengembang software yang sebagian besar berbasis di Eropa ini kemudian menulis ratusan komentar di forum milik Google.
Mengutip laman BBC, di forum itu mereka menyebut belum menerima pembayaran yang seharusnya dibayar pada 7 Maret. Selama ini, para pengembang hanya mendapatkan 70 persen dari keuntungan penjualan app mereka di Google Play Store, yang dulu bernama Android Market.
Enam hari setelah keluhan pertama di-post, Google pun mengatakan akan segera menginvestigasi keterlambatan ini.
"Kami minta maaf atas ketidaknyamanan ini. Saat ini, tidak ada langkah lagi yang perlu Anda lakukan," tulis manajer yang berhubungan dengan para pengembang.
Google pun menyebut masalah bukan berasal dari mereka atau mitra pembayaran.
Para pengembang di Perancis, Swedia, dan Belanda kemudian mengatakan bank mereka telah menerima uang saat tengah hari, Jumat kemarin. Namun, di Inggris Raya, Spanyol, Portugal, dan Jerman mengatakan masih menunggu pembayaran.
Google pun kemudian mendapat keluhan karena sulit untuk dihubungi, terutama untuk mencari informasi.
"Mereka berpikir tanpa kontak langsung sebagai hal yang baik? Situasi gila tapi ini cara perusahaan besar bekerja dan hingga melukai mereka, tidak akan ada yang berubah," tulis salah satu developer dengan nickname UKAPPS di forum Checkout Merchant milik Google.
Anggota forum pun semakin merasa kesal saat perusahaan menyediakan update kemarin malam di konsol pengembang, yaitu dengan mengunci laman tempat para programer bisa mengetahui hasil penjualan dari aplikasi yang mereka kembangkan.
Sebuah hyperlink yang terlampir, ternyata menuju ke sebuah laman yang tidak bisa dibuka. Hanya tulisan ini yang tertera di situ: "We're sorry but the information that you requested cannot be found."
"Kami memahami banyak laporan dari sebagian pengembang Eropa bahwa mereka belum menerima pembayaran bulan Maret 2012 untuk penjualan di bulan Februari 2012," tulis Google.
Seorang anggota forum dengan nickname Red_Rage kemudian menulis. "Respon mereka untuk mengatasi isu ini bagi sebagian pengembang sangat amatiran. Tautan (link) itu tak bisa diakses setelah ada keluhan ini? Benarkah, Google? Benarkah?"
BBC melaporkan, pernah mewawancara seorang pengembang yang pernah memiliki masalah serupa dengan Apple. Namun, pengembang aplikasi di iOS ini bisa menghubungi Apple secara langsung. Sedangkan, pengembang itu menyebut mustahil untuk berhubungan dengan perwakilan Google.
"Jika Anda mengakses laman 'contact us' di situs, Anda akan mendapatkan sebuah form. Tapi itu sudah dengan pilihan a/b/c, dan tidak ada ruang untuk note bisa ditulis secara bebas," ujarnya.
"Google perlu sadar bahwa investasi di dukungan staf yang berinteraksi secara manusiawi merupakan hal penting. Ada batasan dalam cara sebuah sistem terpasang secara otomatis," ucap pengembang yang enggan dibuka identitasnya itu.
Namun Google belum bisa dikonfirmasi mengenai keluhan ini. (umi)
• VIVAnews
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2024 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.