Martin Bagya Kertiyasa - Okezone
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
JAKARTA - Kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), untuk tidak menerbitkan pelongaran kuantitatif ke-3 membuat investor kecewa. Hal ini, diperkirakan akan membawa sentimen negatif pada pasar.
Belum ada QE3, meskipun ada Maturity Extension Programme (MPE), dari hasil FOMC the Fed AS, memutuskan belum akan melakukan program pembelian aset dalam jumlah besar (quantative easing) ke-3 ,tetapi memperpanjang kebijakan operation twist dalam kerangka MPE sebesar USD267 miliar enam bulan lagi.
Namun the Fed mensinyalkan jika kondisi ketenagakerjaan di AS tidak kunjung membaik, maka the Fed akan mengambil kebijakan tambahan. Belum adanya QE3 tidak membuat pasar AS terlalu kecewa.
Analis Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, mengungkapkan sentimen ini juga akan berimbas pada perdagangan valuta asing di Indonesia. Oleh karena itu, rupiah diperkirakan melemah di kisaran Rp9.430-Rp9.460 per USD.
"Harapan investor terhadap QE3 sementara ini mentah lagi, tetapi the Fed memastikan akan melanjutkan kebijakan operation twist," ungkap dia dalam riset harianya di Jakarta, Kamis (21/6/2012).
Dia menilai, meskipun QE3 gagal, namun investor di AS tidak terlalu kecewa. Oleh karena itu, kemungkinan pasar Asia akan mixed. "Tetapi untuk rupiah masih berpotensi melemah di kisaran antara Rp9.430-Rp9.460 per USD," jelasnya.
Selain itu, sentimen negatif datang dari pemangkasan target pertumbuhan ekonomi AS oleh The Fed pada FOMC kemarin, dari 2,4 persen menjadi 1,9 persen dari proyeksi naik sebelumnya pada April dari 2,4 persen menjadi 2,9 persen. (mrt)